بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tanggal 1 Syawal atau moment saat Idul Fitri memang selalu ditunggu-tunggu oleh ummat muslim di seluruh dunia. Tak terkecuali oleh ummat muslim di Indonesia. Berbagai perayaan dilakukan ummat muslim di Indonesia untuk merayakan hari kemenangan ummat muslim ini. Salah satu dari bentuk perayaan tersebut adalah dengan mengumandangkan Takbir sepanjang malam.
Takbir dimalam Idul Fitri merupakan bentuk syukur ummat muslim terhadap sang pencipta Allah . Mengagungkan kebesaran Allah usai melaksanakan sebulan penuh ibadah Ramadhan yang penuh khidmat. Syaikh As Sa’di rahimahullah memaparkan dalam kitab Tafsir Al Karim Ar Rahman bahwa Ketika bulan itu sempurna, hendaklah bersyukur pada Allah Ta’ala karena taufik dan kemudahan bagi hamba-Nya. Syukur tersebut diwujudkan dalam bentuk takbir ketika Ramadhan itu selesai. Takbir tersebut dimulai ketika melihat hilal Syawal hingga berakhirnya khutbah Idul Fitri.
Jelas bahwa bertakbir dianjurkan mulai awal 1 Syawal. Bertakbir bisa dilakukan dengan berjamaah atau sendiri di kamar dan sebagainya. Sering kita melihat orang-orang berbondong-bondong membacakan takbir dengan berjalan atau berkendara. Hal seperti itu biasa dikenal dengan takbir keliling. Takbir keliling juga merupakan ibadah dalam rangka membaca takbir yang dilakukan bersama-sama. Pada kenyataannya takbir keliling banyak diminati anak jaman now. Dengan ajang seperti ini mereka bisa saling memberikan semangat dalam mengerjakan kebaikan.
Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam hari raya dengan memperbanyak takbir. Umat Muslim membuktikan cintanya pada sang kholiq dengan mengagungkannya sepanjang waktu. Nabi bersabda:
زينوا اعيادكم بالتكبير
“Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir”.
Dalam suatu riwayat disebutkan :
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّر حَتَّى يَأْتِيَ المُصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْر
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya ‘Idul Fitri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.”
Dari situ dapat kita simpulkan bahwa Rasulullah mengajarkan kita untuk mengagungkan Allah dengan cara bertakbir yang bisa dilakukan hingga menjelang sholat Idul Fitri (Sholat Ied) dilaksanakan. Jelasnya dari mulai awal bulan Syawal (Ba'da Magrib/ waktu awal masuk 1 Syawal) hingga masuk waktu pelaksanaan sholat Idul Fitri (Sholat Ied). Dengan begitu semoga akan menambah amal ibadah kita di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.
Di Indonesia sendiri takbir keliling sudah sangat membudaya. Tak hanya itu, tradisi lainnya biasanya diselenggarakan juga pawai takbiran. Salah satunya ada di Kecamatan Kecil di utara pulau Bangka yaitu Kecamatan Belinyu. Hampir setiap tahunnya diselenggarakan pawai takbiran keliling dengan menggunakan mobil dan mengumandangkan kalimat takbir sekeliling kecamatan. Mobil yang dihias cantik lengkap dengan lampu-lampu untuk menghiasinya membuat semakin semarak perayaan malam Idul Fitri.
Kali ini pawai takbir keliling yang diselenggarakan oleh Kecamatan Belinyu bersama dengan DPK BKPRMI Kecamatan Belinyu cukup ramai. Diawali dengan acara berbuka puasa bersama di rumah dinas Camat Belinyu. Berbagai persiapan telah dilakukan dari sejak sore hari oleh para pemuda - pemudi BKPRMI Kec. Belinyu. Setelah berbuka puasa bersama dan dilanjutkan dengan Sholat Magrib berjamaah, para peserta mulai berdatangan untuk mendaftarkan diri untuk ikut memeriahkan acara pawai takbir keliling ini.
Buka puasa bersama |
Koordinasi pelaksaan acara |
Persiapan acara dari pemuda-pemudi BKPRMI |
Hingga acara dimulai dan dilepas oleh Camat Belinyu dengan sigap para pemuda-pemudi remaja masjid ini mulai mengatur jalannya acara. Mulai dari mengatur posisi parkir serta nomor urut dari peserta pawai takbir keliling ini. Dibantu dari pihak Kepolisian juga Satpol PP yang turut mengamankan juga mengatur jalannya pawai ini agar tertib dalam berkendara sehingga terciptanya aman bagi peserta pawai. Para juri pun sudah disiapkan di berbagai titik guna menilai kualitas takbir, hiasan dan pernak pernik dari peserta pawai takbir keliling ini.
Alhasil, terpilih lah 3 juara dari 38 peserta berdasarkan penilaian 3 juri yang telah di sebar panitia. Namun ada 1 peserta pawai yang tidak hadir saat pembagian trophy dan sudah pulang terlebih dahulu sebelum pengumuman pemenang di umumkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu terlaksana dan suksesnya acara ini. Semoga apa yang kita kerjakan selalu mendapat Rahmat dan Ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sekian dari kami, lebih dan kurangnya kami mohon maaf kepada Allah kami mohon ampun.
Billahi fii Sabililhaq
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Juara II pawai takbir keliling 1439 H Kec. Belinyu |
Juara III pawai takbir keliling 1439 H Kec. Belinyu |
Berfoto bersama para Pemenang, Camat Belinyu, dan Ketua Pelaksana Kegiatan |
0 komentar:
Posting Komentar