السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Setelah sebelumnya telah kita bahas mengenai Etika dan Adab dalam berdo'a kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta Waktu yang mustajab untuk berdo'a agar dikabulkan oleh Allah, maka kali ini kita akan membahas tentang cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam mengabulkan do'a para hamba-Nya. Mengapa selama ini kita berdo'a tidak dikabulkan oleh Allah? Atau mengapa do'a teman kita lebih cepat dikabulkan sedangkan do'a kita lebih lama dikabulkan-Nya. Allah sendiri telah berjanji akan mengabulkan do'a hamba-Nya jika memohon hanya kepada Allah. Ada banyak ayat dalam Al Qur'an dan juga Hadits yang menjelaskan tentang akan dikabulkannya do'a tersebut oleh Allah. Supaya kita tidak berburuk sangka, mari kita simak penjelasannya.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Al-Baqarah ayat 186 Allah berfirman :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Artinya: “Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku dekat. Aku menjawab panggilan (do'a)-nya orang yang berdo'a ketika ia berdo'a kepada-Ku.”
Sedangkan dalam surat Ghafir ayat 60 Allah berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Artinya: “Tuhan kalian telah berfirman, ‘berdo'alah kalian kepada-Ku maka Aku akan mengabulkan bagi kalian.”
Dari ayat diatas jelas bahwa Allah pasti akan mengabulkan do'a hamba-Nya yang berdo'a dengan penuh keyakinan bahwasanya do'a tersebut akan dikabulkan. Keyakinan akan dikabulkannya do'a ini penting dan menjadi penanda seberapa besar kepercayaan seorang hamba kepada Tuhannya.
Allah sendiri telah menyatakan akan mengabulkan do'a para hamba-Nya, dan kita sebagai hamba mempercayai dan meyakininya. Hanya saja, kita juga mesti tahu dan memahami bahwa Allah memiliki banyak cara dalam mengabulkan do'a para hamba-Nya. Diantaranya Allah mempunyai 3 cara dalam mengabulkan do'a dari hamba-Nya. Ini yang patut kita ketahui agar kita tidak berburuk sangka kepada Allah yang mana perbuatan tersebut sangat dibenci oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Adapun ketiga cara tersebut adalah seperti berikut ini :
1. Dengan cara langsung dikabulkan
Ini sangat langka terjadi, do'a yang seperti ini biasanya bagi para Nabi dan Rasul. Namun beberapa dari kita juga sering berdo'a dan langsung dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ini berarti ketika seorang hamba memohon sesuatu kepada Allah, maka Allah memenuhi permintaanya tersebut sesuai dengan apa yang ia minta dan pada waktu yang cepat. Bila sang hamba dalam keadaan sakit dan meminta untuk segera diberi kesembuhan, maka Allah berikan kesembuhan kepadanya segera. Bila sang hamba meminta dilunasi utangnya, maka Allah kabulkan permintaan itu dengan terlunasinya utang dalam waktu yang tak lama, dan sebagainya.
Apa yang diberikan Allah sama persis dengan apa yang diminta sang hamba dalam waktu yang relatif lebih cepat. Maka dari itu kita perlu bersyukur kepada Allah atas apapun yang terjadi, apalagi disaat do'a kita dikabulkan oleh Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur kepada Allah yang mana telah mengabulkan hajat kita.
2. Dikabulkan nanti di akhirat
Ketika seorang hamba berdo'a dan kemudian tidak juga dikabulkan, bisa jadi Allah akan mengabulkan do'a-do'a kita tersebut nanti diakhirat dan akan menjadi syafa'at yang sangat berguna bagi hisab kita kelak diakhirat. Maka dari itu janganlah kita berputus asa dalam berdo'a dan dianjurkan untuk terus berdo'a meskipun do'a tersebut kita ulang-ulang terus setiap harinya dan belum juga terkabulkan. Bisa jadi itu nanti akan memberatkan timbangan pahala kita ketika diakhirat.
Sebagian ahli surga akan mendapati catatan ganjaran/pahala atas amaliah yang tidak pernah mereka lakukan di dunia, lalu diberitahukan bahwa itu semua (ganjaran pahala) adalah do'a-do'a mu yang belum terkabulkan semasa di dunia dan Allah SWT menangguhkannya untuk kebaikan di kehidupan akhirat dan untuk menambah derajatnya di surga.
3. Dikabulkan yang terbaik bagi kita
Disini merupakan rahasia Allah yang tidak kita ketahui, karena Allah maha tahu atas segala yang terjadi didunia ini. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan, tetapi hanya Allah yang berhak untuk menentukan. Allah adalah sebaik-baiknya pembuat rencana dan kita hanya bisa mengikutinya. Ada banyak sekali contohnya dikehidupan nyata ini bahwasanya apa yang kita do'akan ternyata dikabulkan dalam bentuk lain yang jauh lebih baik, tidak sesuai seperti apa yang diminta oleh sang Hamba. Ini dikarenakan apa yang diminta oleh sang hamba sesungguhnya tak ada maslahat dan manfaat baginya, sedangkan apa yang diberikan Allah ada manfaat dan maslahat baginya. Atau, bisa jadi apa yang diminta oleh sang hamba tetap ada manfaatnya, namun apa yang diberikan Allah jauh lebih bermanfaat dan maslahat. Misalnya saja seorang pelajar yang sangat ingin meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi namun terbentur minimnya biaya, ia berdo'a memohon kepada Allah untuk bisa mendapatkan beasiswa. Allah berkehendak mengabulkan permintaannya. Tapi bukan beasiswa yang diberikan kepada sang hamba. Kepadanya Allah berikan pekerjaan yang dengannya ia dapat menghasilkan uang untuk membiayai pendidikannya, dan itu dalam pandangan Allah bisa jadi jauh lebih manfaat bagi sang pelajar dari pada mendapatkan beasiswa.
Sedangkan secara waktu itu terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Langsung dikabulkan dalam waktu segera
Sama seperti point pertama yang tadi. Do'a kita akan langsung dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam waktu segera. Ini membuktikan bahwa Allah sangat dekat dengan kita, Allah mengabulkan permintaan kita melalui do'a. Tidak perlu menunggu berlama-lama do'a kita segera dikabulkan oleh Allah.
2. Di tunda hingga waktu tertentu/yang tepat
Ada kalanya do'a dikabulkan oleh Allah sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh sang hamba, namun tidak dalam waktu segera seperti pada point pertama tadi. Allah menunda pemberian dan pengabulan permintaaan tersebut karena adanya kemaslahatan dan hikmah tertentu yang hanya diketahui oleh Allah saja. Misalkan orang yang sakit meminta kesembuhan kepada Allah. Semestinya Allah memang hendak mengabulkan permintaannya, namun tidak sekarang. Mungkin setelah satu atau dua tahun kemudian permintaan sang hamba baru dikabulkan, ia sembuh setelah sekian waktu lamanya. Penundaan dikabulkannya do'a oleh Allah ini bukan karena Allah enggan untuk memberi pada waktu segera sebagaimana yang dikehendaki oleh sang hamba. Penundaan ini tidak lain karena Allah lebih tahu tentang hikmah, maslahat dan manfaat dikabulkannya do'a pada waktu mendatang, bukan sekarang.
Tentang hal ini, Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya pernah memberikan sebuah gambaran di hadapan para muridnya. Ada orang tua yang pulang ke rumah dengan membawa oleh-oleh makanan yang disukai oleh anaknya. Melihat hal itu sang anak bergegas meminta makanan yang dibawa oleh orang tuanya. Namun oleh orang tua makanan itu tak segera diberikan, melihat tangan sang anak dalam keadaan kotor. Bukan karena sang orang tua tak mau memenuhi permintaan anaknya dengan memberi makanan tersebut. Ia hanya ingin anaknya membersihkan dulu tangannya, sehingga ketika makanan itu diterima dan dimakan tidak berdampak negatif bagi dirinya.
Sama Halnya dengan penundaan Allah atas permohonan hamba-Nya. Janji Allah bahwa setiap permohonan akan dikabulkan adalah benar dan nyata. Hanya saja bisa jadi Allah menundanya karena tahu persis bahwa bila permohonan itu dikabulkan saat itu juga, maka bukan manfaat dan maslahat yang akan diperoleh sang hamba, tapi sebaliknya mudharat yang akan didapatkannya. Allah bisa saja sesegera mungkin mengabulkan permintaan hamba-Nya untuk menjadi kaya raya, misalnya. Tapi ditunda karena Allah tahu bila sang hamba menjadi kaya saat ini maka ia tidak akan menjadi orang baik dengan kekayaannya. Ia akan menjadi sombong, lebih banyak berhura-hura, lupa bersyukur dan memperbanyak ibadah, enggan untuk bersedekah dan lain sebagainya. Allah akan memenuhi permohonan sang hamba, tapi Allah tahu saat ini ia belum siap menerimanya. Maka ditundalah pengabulan do'anya.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, jika ada yang salah baik dalam penulisan maupun artinya bisa sampaikan kepada kami agar kami bisa segera memperbaikinya. Silahkan kirimkan Kritik beserta Sarannya kepada kami ke email : bkprmibelinyu@gmail.com. Kekurangan adalah datangnya dari kami dan kebenaran hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Billahi fii Sabililhaq
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
0 komentar:
Posting Komentar