السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tak terasa kegiatan Natak Subuhan sudah memasuki edisi yang ke III dan menjadi edisi penutup di bulan Januari 2021 ini. Kali ini rombongan Natak ke suatu musholla di jalan Jendral Sudirman Belinyu, yakni Musholla Al-Ittihad. Sesekali kita meramaikan musholla kecil yang tergolong sepi jamaah subuhannya, ya mungkin jamaah tiap subuhnya hanya sekitar 7-10 orang saja dan didominasi orang-orang tua saja. Seperti pada pekan-pekan yang lalu, kita selalu berkumpul untuk prepare depan kantor Kelurahan Belinyu pada pukul 04.00 WIB. Sembari menunggu ikhwan-ikhwan lain yang akan ikut serta mengejar kemuliaan pada subuh hari ini. Awalnya Natak Subuhan Edisi#3 ini ada sedikit kekhawatiran dan keraguan karena dari sekitar pukul 01.30 WIB Kota Belinyu diguyur hujan dan angin yang cukup kencang dan lebat, tapi Alhamdulillah menjelang fajar hujan dan angin pun mulai mereda. Alam seakan mengizinkan kami untuk subuh berjamaah ke Musholla yang menjadi tujuan kami kali ini. Masya Allah.
Konvoi rombongan pun dimulai, satu persatu motor dan mobil beriringan menuju lokasi natak kita kali ini. Kali ini turut hadir di tengah-tengah kita perwakilan dari organisasi pemuda yakni KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia), kakak - kakak dari Organisasi Kepanduan Pramuka dan Komunitas Sepeda Tua Remaja Belinyu (KOSET REBEL). Alhamdulillah kian hari semakin bertambah Ikhwan-Ikhwan pemuda yang mengikuti kegiatan ini. Alangkah indahnya masjid jika isinya penuh dengan kaum mudanya. Sesampainya di Musholla Al-Ittihad kita langsung mempersiapkan diri untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah yang tentunya diawali dengan sholat 2 rakaat sebelum subuh yang merupakan salah satu shalat sunnah qobliyah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Shalat sunnah dua rakaat sebelum subuh memiliki keutamaan tersendiri. Lebih baik dari dunia dan seisinya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits :
"Dua rakaat (sebelum) shalat fajar (subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya." [HR. Muslim]
Sebagian ulama mengatakannya shalat sunnah fajar. Adapula yang menamainya sebagai shalat sunnah subuh karena dilakukan sebelum shalat subuh. Ada pula yang mengatakan shalat sunnah barad mungkin karena dilaksanakan ketika hari masih sangat dingin. Ada pula yang menamakan shalat sunnah ghadat atau shalat sunnah yang dilakukan pagi-pagi sekali. Dua rakaat sebelum subuh atau fajar ini termasuk kategori shalat sunnah mu’akkadah, atau sangat ditekankan untuk dilaksanakan. Nabi Muhammad ﷺ senantiasa menjaganya, baik ketika beliau berada di tempat tinggalnya maupun saat sedang safar atau kala bepergian. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Sayyidah ‘Aisyah radhiallahu anha
“Bahwasanya Nabi ﷺ tidak pernah meninggalkannya (dua rakaat sebelum subuh) sama sekali.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Tak hanya sekali Ummul mukminin Aisyah binti Abi Bakar ini berkata demikian, melainkan Beliau berkata:
“Nabi ﷺ tidak pernah memperhatikan shalat-shalat sunnah melebihi perhatiannya terhadap dua rakaat fajar.” [Muttafaq Alaihi]
Sholat subuh kali ini di imami oleh Bapak H. Rozali selaku Ketua dari Musholla Al-Ittihad ini. Suasana terasa begitu khusyuk dengan udara begitu teramat sejuk selepas hujan, itulah salah satu kenikmatan di fajar hari. Sehabis sholat shubuh kita berdzikir dan berdoa bermunajat kepada Allah memohon ampunan dan ketentraman hidup di dunia dan akhirat.
Tausiyah selepas shubuh Natak Subuhan kali terasa istimewa karena yang mengisinya adalah Ust. Ahmad Safi'i yang tak lain adalah Dircam LPPTKA DPK BKPRMI Kec. Belinyu. Tausiyah yang berisi pesan bahwa kita harus menjadi contoh berupa tindakan yang nyata dan bukan hanya sekedar omongan semata bagi generasi berikutnya. Kemudian beliau juga menjelaskan tentang rahasia - rahasia yang tersembunyi ketika bangun dan sholat di fajar hari. Sebelumnya Bapak H. Rozali menyampaikan kata sambutan mewakili musholla dan mengucapkan terimakasih atas kunjungannya dan berharap kegiatan ini dapat terus terlaksana kedepannya.
Sehabis tausiyah rombongan beserta jamaah pun sarapan pagi bersama di teras Musholla dengan aneka kue-kue jajanan khas kota Belinyu. Sesekali bercerita disertai dengan sedikit gurau canda yang membuat suasana terasa akrab dan hangat. Sebelum bubar dan meninggalkan musholla, kita menyempatkan diri untuk berfoto bersama rombongan dan jamaah Musholla Al-Ittihad ini serta bersalam-salaman untuk pamit menuju rumah masing-masing dan melanjutkan aktivitas kembali.
Sampai jumpa pada edisi selanjutnya, Semoga ini dapat menjadi penyemangat untuk semuanya agar terus sholat dimasjid demi memakmurkan masjid.
Billahi fii Sabililhaq
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dokumentasi Kegiatan :
👍
BalasHapusTerimakasih atas supportnya
Hapus